Thursday, May 28, 2015

Belitong dengan Batu-batu Besarnya

Timing for fun, seperti biasa flight pilihan pagi hari, jam 5.50 am dengan citilink, sekitar jam 3 terbangun ternyata flightnya delay sejam. Baru sebentar tertidur setelah sejam perjalanan sudah sampai di Bandara Hasanudin di Belitung Barat. Tour Driver yang menjemput sudah standby di Bandara untuk mengantar kebeberapa tempat yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pertama yang kami lakukan mencari tempat sarapan pilihan menunya “Mie Atap” dari beberapa blog yang merecomment makanan ini katanya cukup enak, ternyata tempatnya sangat ramai karena beberapa rombongan sepertinya sudah memesan tempat ini. Dan semua pelayanpun  fokus dengan tamu2 yang sudah memenuhi ruangan. Walaupun akhirnya kami kebagian juga karena Driver yang langsung memesan makanan ke Oma dengan bahasa setempat.
Mie Atap

Selesai makan kami mampir ke Hotel, untuk menyimpan barang-barang dimobil supaya lebih lega. Travel kali ini kami cukup banyak sekitar 5 orang.  Setelah check in dan barang-barang diturunkan kamipun segera meluncur ke destinasi yang sudah kami rencakan yaitu naik perahu ke Pantai Kalayang, pantai paling ujung dengan mercu suarnya. Sebelum tiba ke pantai tujuan kami melewati beberapa pantai tapi hanya dilewati yaitu Tanjung Tinggi, Pantai Burung Garuda, Pulau Batu Berlayar dan semua pantai penuh dengan batu2 besar yang menjadi ciri khas Belitung Barat. Pantai sedikit berombak dan berangin menambah serunya perjalanan ke Pantai Kalayang. Mercu Suar sudah terlihat dengan jelasnya yang berarti sudah sampai dipantai ini. Perahu berhenti cukup jauh dari pinggir pantai jadi kami harus berjalan di air yang dalamnya kira2 hampir satu meter supaya sampai ke pinggir pantai. Airnya sangat bening, ikan kecil dan batupun terlihat dengan sangat jelas.

Add caption


Sampai di pantai kami tidak sabar untuk naik ke atas Mercu Suar. Bayar 5rb per/orang dan harus mencuci kaki karena sepatu atau sandal harus dibuka jika ingin masuk kedalam. Let’s starting dengan 18 Lantai dan 313 anak tangga dengan ketinggian 65 meter, sayang besinya sudah sangat berkarat karena usia bangunan dan sering kena air laut. Yang konon tempat ini menjadi tempat atau markas Tentara Belanda.
Pengunjung cukup banyak karena memang kebetulan adalah weekend, untuk menyusuri tiap tingkat  naik dan turun harus bergantian karena space hanya untuk satu orang. Lumayan sedikit tarik napas sampai ditengah dan akhirnya sampai juga ke tangga paling atas ditangga ke 313. Tapi rasa cape terbayarkan dengan pemandangan indah dari atas, bagus karena terlihat semua pulau dengan sangat jelas. Cukup puas mengabadikan view dan pose dengan spot view yang menurut kami keren kamipun turun.  Sampai dibawah langsung ke Tukang Kelapa Muda…sedap…sambil istirahat sebentar. Setelah itu kami langsung ke next plan snorkeling. Loncat di pinggir laut dan melihat ikan ikan kecil sangat menyenangkan apalagi lautnya sangat bersih…semoga tempat ini tetap terpelihara dengan baik.
Cukup melelahkan akhirnya kami pun balik arah dan berhenti di beberapa tempat dengan spot batu yang besar dan menemukan beberapa bintang laut, kemudian berhenti lagi dipantai pasir yang hebatnya pantai ini tidak terlalu besar hanya kecil tapi bisa timbul dan pasirnya sangat putih bersih sampai kami berguling mirip lumba-lumba karena kegirangan. Setelah puas kami balik ke Tanjung Kelayang karena perut sudah mulai keroncongan belum sempat makan siang. Seafood adalah menu pilihan makan siang persis dipinggir pantai  cukup banyak tempat makan dan ternyata makanannya cukup enak cumi goreng dan ikan bakar, habis tanpa sisa.


Destinasi berikutnya ke tempat Syuting Laskar Pelangi, batu2nya sangat besar dan bagus.